Tante Bohay Tetek besar emut burung

Wiki Article

Pakde Yatno adalah tetangga samping kanan rumahku. Dia adalah pensiunan pegawai rendahan sebuah BUMN. Walaupun usianya sudah lebih 55 tahun namun perawakannya masih sangat sehat. Dia tak pernah berhenti joging di pagi hari dan sesekali mengangkat barbel untuk merawat ototnya. Sebagai lelaki Pakde Yatno sesungguhnya tidak tampan. Namun dengan perut buncitnya dan bulu-bulu di badannya, Pakde Yatno sering mendapat lirikan para perempuan di kampung. Mungkin istriku, yang usianya 20 tahun lebih muda dari Pakde diam-diam mengimpikan bagaimana tidur dengan lelaki berbulu macam Pakde Yatno ini.

Dalam gelinjangnya istriku bangkit berbalik. Bibirnya menjemput bibir Pakde Yatno untuk berpagut sesaat sebelum lumatannya melata ke leher kemudian dada Pakde. Nampaknya istriku begitu keranjingan dengan bulu-bulu Pakde Yatno. Dengan penuh gairah lidah dan bibirnya menjilat dan mengenyoti bulu dada Pakde. Aku sangat ‘shock’ menyaksikan apa yang tengah berlangsung ini.

Aku sama sekali tidak mengira bahwa Indri istriku selama ini juga terobsesi pada Pakde Yatno. Tetapi yang lebih menampar harga diriku adalah membawanya ke ranjang dimana sehari-hari dia bersamaku. Aku tak mengerti apakah Pakde Yatno yang secara aktif memulai ataukah Indri yang sering menggoda syahwat Pakde.

Kini segalanya berubah cepat tante memek becek. Pakde sudah mengambil alih kendali. Dia sepenuhnya menindih tubuh Indri yang membuka selangkangannya. Tangan Indri dengan tangkas meraih kemaluan Pakde Yatno yang memang lebih gede dan panjang dari kemaluanku. Mungkin hal ini juga hal yang membuat Indri demikian terobsesi pada Pakde.

Dan yang terjadi berikutnya adalah ayunantante tetek besar Pakde dan goyangan istriku yang di bawahnya. penis Pakde nampak begitu kaku dan tegar menembusi nonok Indri yang disekelilingnya ditumbuhi bulu-bulu jembut keriting yang sangat subur menutupi lubang kawinnya.

Istriku menjerit kecil dan terus mendesah dan merintih. Kenikmatan birahi begitu menenggelamkan keduanya. Nampak cakar-cakar Indri sudah siap menghunjamkan kukunya pada punggung Pakde. Menyaksikan Pakde Yatno dan Indri istriku demikian nikmatnya saling mengayuh syahwat aku jadi terbawa hanyut. penisku jadi ngaceng. Aku pengin mengelusi dan mengocok-ocoknya sambil menyaksikannya bagaimana istriku dilanda nikmat orgasmenya saat dientot Pakde Yatno ini.

Dengan dengusnya yang cukup meriuhkan kamarku nampaknya Pakde sedang menjemput puncak nikmatnya. Dia percepat genjotan penisnya. Sementara demikian pula Indri istriku. Nampaknya orgasmenya akan hadir bersama ejakulasi Pakde. Kuperhatikan batang penis Pakde yang berkilatan oleh lendir kawin Indri nampak seperti piston mesin diesel yang keluar masuk ke lubangnya. Aku membayangkan betapa nikmat melanda sanubari istriku. Dan.. Aahh.. ttuuhh.. lihaatt.. filmbokepjepang.com

penis yang terus menggenjot itu nampak membawa begitu banyak lendir dan busa keluar masuk vagina Indri. Indri telah mengeluarkan cadangan lendir birahinya. Dan tubuh istriku nampak menegang dan kemudian berkejat-kejat. Cakarnya menghunjam dan melukai punggung Pakde. Indri mendapatkan orgasmenya yang sangat dahsyat, yang dalam pikiran dia, aku sedang bermain catur demi Piala Lurah Jonggol.

Dan aku tak mampu menahan diriku. Aku kocok terus penisku sambil menyaksikan betapa sensasionalnya melihati istriku dientot tetanggaku sendiri dan kini melihati peju lelaki itu berserak meleleh dari lubang nonoknya. Pejuku muncrat menembak kaca jendelaku. Aku cepat turun dari bangku plastik. Aku harus cepat balik ke pertandingan sebelum panitia menyusul aku.

Malam itu aku pulang dengan membawa Piala Lurah bersusun tiga yang kemasan. Tingginya sama dengan tinggi badanku yang 167 cm. Istriku membukakan pintu dan menyambut aku dengan bangga karena menang dalam perlombaan catur. Dia yang menaruh pialaku itu di tempat yang terbaik di ruangan itu. sungguh pandai istriku berpura pura senang untuk menutupi perbuatannya yang bejat telah melakukan perselingkuhan di belakangku itu. Tamat

Report this wiki page